Rabu, 26 Desember 2012

Nilai Sesungguhnya dari Darah

 
”Komunitas global memiliki sumber kehidupan yang sama: darah. Darah adalah daya kehidupan dalam setiap manusia, tidak soal warna kulit, ras, atau agamanya.”—Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
TIDAK diragukan, kutipan tersebut ada benarnya. Darah sangat penting untuk kehidupan semua manusia. Darah adalah sumber daya yang berharga. Namun, apakah Anda yakin bahwa berbagi cairan itu di antara manusia untuk tujuan medis merupakan langkah yang aman dan bijaksana?

Senin, 24 Desember 2012

Laporan Pertemuan Tahunan

9 NOVEMBER 2012 | ACARA & KEGIATAN

 

Ribuan orang mendengarkan laporan yang membesarkan hati dan pembahasan yang menarik tentang Matius 24:45-47 pada pertemuan tahunan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania yang ke-128.

Pasien Saksi Sering Kali Lebih Cepat Sembuh

15 NOVEMBER 2012 | AUSTRALIA

 


AUSTRALIA: ”Pasien Saksi Yehuwa—yang menolak transfusi darah karena kepercayaan agama—malah lebih cepat sembuh dibanding pasien lain,” lapor surat kabar The Sydney Morning Herald tanggal 2 Oktober 2012.
Laporan itu mengutip kata-kata Profesor James Isbister dari Sydney Medical School, University of Sydney. ”Profesor Isbister mengatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa mendapat perawatan yang lebih baik dari para dokter yang berupaya agar darah mereka [pasien Saksi] tidak banyak terbuang. Hasilnya, tingkat keselamatan mereka lebih tinggi, dan mereka lebih cepat keluar dari rumah sakit dan perawatan intensif, dibanding pasien yang menerima transfusi darah selama operasi,” lapor surat kabar itu.
Ini bukan pandangan Profesor Isbister saja. Mengenai pasien Saksi yang menjalani pembedahan jantung, Archives of Internal Medicine,13-27 Agustus 2012 mengatakan, ”Para Saksi lebih jarang mengalami komplikasi akut dan mereka lebih cepat pulang dari rumah sakit ketimbang pasien serupa yang menerima transfusi.”




Selasa, 04 Desember 2012

Untuk Disebut Kristen, Haruskah Anda Memercayai Tritunggal?

Pembaca Bertanya . . .

Untuk Disebut Kristen, Haruskah Anda Memercayai Tritunggal?

Sampul sebuah buku
Sebuah buku pelajaran SMA berjudul World Religions in Denmark, yang diterbitkan pada tahun 2007, menggambarkan Saksi-Saksi Yehuwa sebagai minoritas Kristen yang mengikuti Alkitab dengan saksama. Sebenarnya, Saksi-Saksi Yehuwa adalah denominasi Kristen terbesar ketiga di Denmark.
Akan tetapi, seorang uskup Gereja Nasional Denmark dengan tajam mengkritik keputusan sang pengarang untuk mencantumkan Saksi dalam buku pelajaran itu. Mengapa? ”Tidak ada teolog yang menganggap [Saksi-Saksi Yehuwa] itu Kristen,” kata uskup tersebut. ”Mereka menolak Tritunggal, yang merupakan inti agama Kristen.”
Pengarang buku itu, sosiolog agama Annika Hvithamar, menunjukkan bahwa apabila orang-orang ditanya mengapa mereka menganggap diri Kristen, tidak ada yang menjawab bahwa itu karena mereka memercayai Allah Tritunggal. Lagi pula, sebuah bagian dalam buku pelajaran tersebut yang berjudul ”Apakah Anda Orang Kristen?” menyatakan, ”Doktrin Tritunggal adalah salah satu problem tersulit dalam teologi Kristen.” Buku itu menambahkan, ”Tidak pernah mudah untuk menjelaskan kepada orang Kristen yang tidak bersekolah teologia mengapa Allah orang Kristen itu tetap satu, meskipun tiga.”
”Doktrin Tritunggal adalah salah satu problem tersulit dalam teologi Kristen”
Apa yang Alkitab ajarkan mengenai Allah dan Yesus jelas serta sederhana. Itu tidak sulit dipahami. Kata ”Tritunggal” maupun konsepnya tidak ada dalam Firman Allah. Alkitab jelas-jelas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Putra sulung Allah. (Kolose 1:15) Alkitab juga memperlihatkan bahwa Yesus adalah ”perantara antara Allah dan manusia”. (1 Timotius 2:5) Mengenai Bapak, Alkitab mengatakan, ”Engkau, yang bernama Yehuwa, Engkau sajalah Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.”​—Mazmur 83:18.
Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa iman kepada Yesus sangatlah penting. (Yohanes 3:16) Karena itu, mereka mencamkan perintah Yesus, ”Yehuwa, Allahmu, yang harus engkau sembah, dan kepada dia saja engkau harus memberikan dinas suci.” (Matius 4:10) Pastilah, orang yang berupaya menaati perintah Yesus bisa disebut Kristen.





Apa yang Dipercayai Saksi-Saksi Yehuwa?

Apa yang Dipercayai Saksi-Saksi Yehuwa?

Kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa bukan rahasia, karena lektur mereka mudah diperoleh dalam ratusan bahasa. Berikut ini adalah ringkasan beberapa kepercayaan utama mereka.

1. Alkitab

Saksi-Saksi percaya bahwa ”segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah”. (2 Timotius 3:16) Jason D. BeDuhn, lektor kepala kajian keagamaan, menulis, ”[Saksi-Saksi Yehuwa membangun] sistem kepercayaan serta kebiasaan mereka berdasarkan Alkitab tanpa mengubah-ubah atau menentukan sebelumnya apa yang dimaksud di dalamnya.” Mereka menyelaraskan kepercayaan mereka dengan Alkitab; mereka tidak menafsirkannya agar cocok dengan keinginan mereka. Pada waktu yang sama, mereka mengakui bahwa tidak semua ayat dalam Alkitab harus dipahami secara harfiah. Tujuh hari penciptaan, misalnya, bersifat simbolis, memaksudkan periode waktu yang lama.​—Kejadian 1:31; 2:4.

2. Pencipta

Allah yang benar telah memberi diri-Nya nama pribadi​—Yehuwa (atau Yahweh, sebagaimana digunakan dalam terjemahan Katolik RomaJerusalem Bible dan lebih disukai oleh pakar zaman modern)​—untuk membedakan diri-Nya dengan allah-allah palsu. * (Mazmur 83:18) Bentuk Ibrani nama ilahi muncul sekitar 7.000 kali dalam teks asli Alkitab. Sewaktu menandaskan pentingnya nama itu, Yesus berkata dalam doa Bapak Kami, ”Dikuduskanlah nama-Mu.” (Matius 6:9,Terjemahan Baru) Allah layak menuntut pengabdian yang eksklusif, tidak bercabang. Karena itu, Saksi-Saksi tidak menggunakan ikon atau patung dalam ibadat mereka.​—1 Yohanes 5:21.
Yesus Kristus
”Bapak lebih besar daripada aku.”​—Yohanes 14:28

3. Yesus Kristus

Ia adalah Juru Selamat, ”Putra Allah”, dan ”yang sulung dari antara semua ciptaan”. (Yohanes 1:34; Kolose 1:15; Kisah 5:31) Sebagai makhluk yang diciptakan, ia bukan bagian dari Tritunggal. ”Bapak lebih besar daripada aku,” kata Yesus. (Yohanes 14:28) Yesus telah hidup di surga sebelum datang ke bumi, dan setelah mati sebagai korban dan dibangkitkan, ia kembali ke surga. ”Tidak seorang pun datang kepada Bapak kecuali melalui[nya].”​—Yohanes 14:6.

 4. Kerajaan Allah

Ini adalah pemerintah surgawi yang nyata dengan seorang Raja​—Yesus Kristus​—dan 144.000 rekan penguasa, yang ”dibeli dari bumi”. (Penyingkapan [Wahyu] 5:9, 10; 14:1, 3, 4; Daniel 2:44; 7:13, 14) Mereka akan memerintah atas bumi, yang akan dibersihkan dari semua kefasikan dan akan dihuni oleh jutaan manusia yang takut akan Allah.​—Amsal 2:21, 22.

5. Bumi

Pengkhotbah 1:4 menyatakan, ”Bumi tetap selama-lamanya.” (Kitab Suci Komunitas Kristiani) Setelah kebinasaan orang fasik, bumi akan dibuat menjadi firdaus dan didiami selama-lamanya oleh manusia yang adil-benar. (Mazmur 37:10, 11, 29) Dengan demikian, kata-kata Yesus dalam doa ”jadilah kehendak-Mu di bumi” akan tergenap.​—Matius 6:10, Terjemahan Baru.

6. Nubuat Alkitab

”Allah . . . tidak dapat berdusta.” (Titus 1:2) Maka, apa yang Ia nubuatkan selalu menjadi kenyataan, termasuk nubuat Alkitab tentang akhir dunia ini. (Yesaya 55:11; Matius 24:3-14) Siapa yang akan selamat dari kebinasaan yang akan datang? ”Ia yang melakukan kehendak Allah,” kata 1 Yohanes 2:17.

7. Kalangan berwenang sekuler

”Bayarlah kembali perkara-perkara Kaisar kepada Kaisar, tetapi perkara-perkara Allah kepada Allah,” kata Yesus. (Markus 12:17) Jadi, Saksi-Saksi Yehuwa menaati hukum negara apabila itu tidak bertentangan dengan hukum Allah.​—Kisah 5:29; Roma 13:1-3.
Dua wanita membahas Alkitab
”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.”​—Matius 24:14

8. Pengabaran

Yesus menubuatkan, ”Kabar baik kerajaan ini” akan diumumkan ke seluruh bumi sebelum akhir dunia ini. (Matius 24:14) Saksi-Saksi Yehuwa merasa bangga untuk ikut melakukan pekerjaan yang menyelamatkan kehidupan itu. Tentu saja, entah orang-orang mendengarkan atau tidak, itu pilihan mereka. Alkitab mengatakan, ”Siapa pun yang ingin, biarlah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.”​—Penyingkapan 22:17.

9. Baptisan

Saksi-Saksi Yehuwa membaptis hanya orang-orang yang, atas dasar pelajaran Alkitab yang saksama, ingin melayani Allah sebagai salah seorang Saksi-Saksi-Nya. (Ibrani 12:1) Mereka melambangkan pembaktian pribadi kepada Allah melalui pembenaman dalam air.​—Matius 3:13, 16; 28:19.

10. Pembedaan golongan pemimpin dan kaum awam

”Kamu semua adalah saudara,” kata Yesus kepada para pengikutnya. (Matius 23:8) Orang Kristen masa awal, termasuk para penulis Alkitab, tidak mempunyai golongan pemimpin agama. Pola Alkitab ini adalah salah satu hal yang Saksi-Saksi Yehuwa ikuti.





Mengapa Kalian Disebut Saksi-Saksi Yehuwa?

Mengapa Kalian Disebut Saksi-Saksi Yehuwa?

Yehuwa adalah nama pribadi Allah, seperti yang dinyatakan dalam Alkitab. (Keluaran 6:3; Mazmur 83:18) Saksi adalah orang yang menyatakan pandangan atau kebenaran yang ia yakini.
Jadi, nama Saksi-Saksi Yehuwa menunjukkan bahwa kami adalah sekelompok orang Kristen yang menyatakan kebenaran tentang Yehuwa, Pencipta segala sesuatu. (Penyingkapan [Wahyu] 4:11) Kami memberikan kesaksian kepada orang lain melalui cara hidup kami dan dengan menceritakan apa yang kami pelajari dari Alkitab.—Yesaya 43:10-12; 1 Petrus 2:12.




Apakah Kalian (saksi2 Yehuwa ) Orang Kristen?

Apakah Kalian Orang Kristen?


Ya. Kami orang Kristen karena:
  • Kami berupaya mengikuti ajaran dan tingkah laku Yesus dengan cermat.—1 Petrus 2:21.
  • Kami percaya bahwa Yesus adalah kunci keselamatan, bahwa ”tidak ada nama lain di bawah langit yang telah diberikan di antara manusia yang melaluinya kita akan diselamatkan”.—Kisah 4:12.
  • Sewaktu menjadi Saksi Yehuwa, seseorang dibaptis dengan nama Yesus.—Matius 28:18, 19.
  • Kami berdoa melalui Yesus.—Yohanes 15:16.
  • Kami percaya bahwa Yesus adalah Kepala, atau pribadi yang dilantik untuk memiliki wewenang, atas setiap orang.—1 Korintus 11:3.
Tetapi, dalam hal-hal lain, kami berbeda dengan kelompok agama lain yang disebut Kristen. Misalnya, kami memercayai ajaran Alkitab bahwa Yesus adalah Putra Allah, bukan bagian dari Tritunggal. (Markus 12:29) Kami tidak memercayai jiwa yang tak berkematian. Tidak ada dasar dalam Alkitab bahwa Allah menyiksa orang selama-lamanya di neraka. Kami juga tidak percaya bahwa orang yang memimpin kegiatan agama harus diberi gelar-gelar yang meninggikan mereka di atas orang lain.—Pengkhotbah 9:5; Yehezkiel 18:4; Matius 23:8-10.