Tampilkan postingan dengan label Dapatkah DNA tertulis dengan sendirinya ?. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dapatkah DNA tertulis dengan sendirinya ?. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Februari 2013

Dapatkah DNA tertulis dengan sendirinya ?

Pertimbangkan
Buktinya

ANDA sedang berada di pulau terpencil dan tak berpenghuni. Selagi berjalan menyusuri pantainya, Anda melihat ”John 1800” terpahat pada sebuah batu besar. Apakah Anda beranggapan bahwa karena pulau itu terasing dan tak berpenghuni, pahatan itu pasti terbentuk oleh angin atau erosi? Tentu saja tidak! Anda menyimpulkan dengan tepat bahwa ada orang yang memahatnya. Mengapa? Salah satu alasannya, suatu rangkaian huruf dan angka yang jelas—bahkan jika itu dalam bahasa asing—tidak muncul dengan sendirinya. Kedua, pernyataan itu mengandung informasi yang bermakna, yang menunjukkan adanya sumber yang cerdas.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita berhadapan dengan informasi yang dikodekan dalam banyak bentuk—seperti huruf Braille atau abjad biasa, juga diagram, not musik, kata-kata lisan, isyarat tangan, sinyal radio, dan program komputer yang mencakup kode biner, yakni sistem bilangan berbasis nol dan satu. Hampir segala hal bisa menjadi media penyampaian informasi—mulai dari cahaya, gelombang radio, hingga kertas dan tinta. Yang pasti, informasi yang bermakna selalu dikaitkan dengan sumber yang cerdas. Namun, tidak demikian halnya jika informasinya terdapat dalam sebuah sel hidup. Para evolusionis mengatakan bahwa informasi demikian muncul begitu saja atau, entah bagaimana, tertulis dengan sendirinya. Benarkah demikian? Pertimbangkan buktinya.