Selasa, 26 Maret 2013

Upaya Mencapai Umur Panjang

 

UPAYA mencapai umur panjang sudah hampir sama tuanya dengan kehidupan itu sendiri. Jadi tidaklah mengherankan jika sejarah, purba maupun modern, dipenuhi dengan cerita dan dongeng mengenai orang-orang yang mencari rahasia untuk panjang umur.

Misalnya, menurut sejarah romantis, penjelajah Spanyol Juan Ponce de León ingin mencari sumber air keremajaan ketika ia membuat perjalanan ke utara dari Puerto Rico pada tahun 1513. Namun orang-orang sezamannya menyatakan bahwa perjalanannya bertujuan mencari budak-budak dan suatu negeri baru. Ia menemukan, bukan sumber air untuk memulihkan keremajaan, melainkan apa yang kini disebut Florida. Meskipun demikian, dongeng tersebut tetap ada.

Melihat lebih ke belakang lagi dalam sejarah, cerita kepahlawanan dari Akadia mengenai Gilgamesh, yang diambil dari lempengan-lempengan tanah liat dari sebelum abad ke-18 S.M., mengisahkan bagaimana Gilgamesh dihantui perasaan takut mati setelah sahabatnya Enkidu meninggal. Kisah itu menuturkan perjalanan dan upayanya yang keras namun sia-sia dalam mencari keabadian hidup.

Belum lama berselang, pada tahun 1933, dalam novelnya Lost Horizon (Cakrawala yang Hilang), James Hilton menggambarkan negeri khayalan yang disebut Shangri-la. Di tempat itu penduduknya menikmati kehidupan yang hampir sempurna dengan umur yang sangat panjang dalam lingkungan seperti firdaus.

Bahkan dewasa ini, ada orang-orang yang khusus mengejar rencana-rencana yang lain dari biasa dan aneh yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik dan lebih panjang. Tetapi, orang lain lagi mengambil cara yang lebih praktis. Mereka mengikuti peraturan kesehatan dengan cermat atau menjalani diet yang ketat dan melakukan gerak badan secara rutin. Mereka berharap hal ini akan membantu mereka tampak lebih muda dan merasa lebih sehat.

Semua ini menandaskan keinginan dasar manusia untuk hidup lebih lama dan lebih bahagia.

Pendekatan Ilmiah

Penelitian mengenai proses ketuaan dan problem-problem pada usia lanjut telah menjadi bidang ilmu pengetahuan yang serius. Para ilmuwan terkemuka merasa bahwa mereka hampir menemukan penyebab dari proses ketuaan. Ada yang berpendapat bahwa proses menjadi tua memang sudah diprogram dalam gen-gen (sel-sel pembawa sifat). Yang lain merasa bahwa hal itu merupakan akibat kumulatif dari penyakit-penyakit yang merusak dan hasil-hasil sampingan yang membahayakan dari metabolisme. Ada lagi orang-orang yang menganggap proses ketuaan disebabkan oleh hormon-hormon atau sistem kekebalan. Para ilmuwan berpendapat bahwa jika penyebab ketuaan dapat ditemukan, maka mungkin proses itu dapat ditiadakan.

Dalam upaya mencari keabadian hidup, batas antara ilmu pengetahuan dan fiksi ilmiah makin lama makin kabur. Cloning adalah salah satu contohnya. Gagasannya adalah membuat tiruan, atau memproduksi kembali tubuh yang sama dengan memanipulasi sel-sel dan gen-gen. Kemudian, bila bagian-bagian tubuh terkena penyakit atau rusak, organ yang baru dapat diambil dari tiruannya dan dicangkokkan, hampir sama seperti bagian yang rusak pada mobil diganti dengan suku cadang yang baru. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa secara teori apa yang dapat dilakukan dengan cloning tidak ada batasnya.

Yang lebih jauh lagi ialah proses yang disebut cryonics. Menurut para pendukung teori ini, bila seseorang mati, tubuh dapat dibekukan, diawetkan sampai saat ditemukannya cara pengobatan yang dewasa ini belum ada. Kemudian tubuh dapat dicairkan, dihidupkan kembali, dan dipulihkan—mudah-mudahan kepada kehidupan yang lebih lama dan lebih bahagia.

Mengingat begitu banyak upaya dan jutaan dolar yang dikeluarkan dalam riset, apa hasilnya? Apakah kita lebih dekat kepada kelepasan dari kuk kematian dibanding ribuan juta orang yang hidup dan mati sebelum kita?

Apa Prospeknya?

Ditinjau dari pernyataan-pernyataan dan ramalan yang optimis dari orang-orang yang melakukan riset demikian tampaknya kehidupan yang jauh lebih lama daripada umumnya sudah hampir dapat dicapai. Berikut ini beberapa contoh yang dikumpulkan dari akhir tahun 1960-an.

”Pengetahuan yang kita peroleh dari penelitian tersebut akan memberi kita senjata-senjata yang kita perlukan untuk memerangi musuh terakhir—Maut. Dengan demikian keabadian yang relatif akan ada dalam jangkauan kita . . . Hal itu mungkin terwujud pada zaman kita.”—Alan E. Nourse, dokter dan penulis.

”Kita akan benar-benar menghapus problem ketuaan, sehingga hanya kecelakaan saja yang bisa menyebabkan kematian.”—Augustus B. Kinzel, pada waktu itu presiden dari Institut Salk Bidang Penelitian Biologis (di A.S.).

”Kekekalan (dalam arti kehidupan yang lamanya tidak tertentu) secara teknis dapat dicapai, bukan saja bagi keturunan kita melainkan juga bagi kita sendiri.”—Robert C. W. Ettinger dalam The Prospect of Immortality (Prospek Keabadian).

Meskipun pada waktu itu tidak semua ahli gerontologi (ilmu usia lanjut) dan para peneliti mempunyai antusiasme yang sama, namun konsensus umum dari para ahli tampaknya adalah bahwa pada permulaan abad ke-21, proses ketuaan akan dapat dikendalikan dan kehidupan dapat diperpanjang.

Kini seraya kita semakin dekat kepada awal abad ke-21, bagaimana keadaannya? Apakah kehidupan yang lebih panjang, apalagi kekekalan, sudah ada dalam jangkauan? Coba pikirkan hasil pengamatan berikut.

”Banyak ahli gerontologi akan setuju bahwa zaman ini adalah zaman yang sangat kacau bagi kita. Kita tidak tahu mekanisme apa yang ada di belakang proses ketuaan, dan juga kita tidak dapat mengukur cepatnya proses ketuaan menurut standar biokimia yang tepat.”—Journal of Gerontology, September 1986.

”Tidak seorang pun mengetahui dengan tepat apa gerangan proses ketuaan itu atau mengapa proses itu berbeda dalam setiap orang. Juga, tidak seorang pun mengetahui bagaimana caranya memperpanjang umur manusia, sekalipun ada pernyataan-pernyataan yang sering palsu dan kadang-kadang berbahaya dari para penjaja ’umur panjang’ dan orang-orang lain yang mengambil keuntungan dari rasa takut dan penyakit orang-orang lanjut usia.”—FDA Consumer, jurnal resmi dari Departemen Urusan Makanan dan Obat-obatan, A.S., Oktober 1988.

Jelaslah bahwa ramalan yang dibuat di masa lampau mengenai menaklukkan kematian dan memperpanjang kehidupan hingga tak terbatas, terlalu dibesar-besarkan. Kekekalan melalui ilmu pengetahuan masih merupakan khayalan. Apakah ini berarti bahwa sebelum ada terobosan yang berarti dalam ilmu pengetahuan atau teknologi, tidak akan ada yang dapat dilakukan untuk memperpanjang atau paling sedikit memperbaiki kehidupan?

Kehidupan yang Lebih Lama dan Lebih Bahagia Sekarang?

Sekalipun para peneliti belum menemukan rahasia umur panjang, mereka telah belajar banyak mengenai kehidupan dan proses ketuaan. Dan beberapa dari keterangan yang diperoleh dapat diterapkan dan bermanfaat.

Percobaan-percobaan dengan binatang, misalnya, telah menyingkapkan bahwa ”mengurangi makan secara terkendali dapat memperpanjang umur hidup maksimum lebih dari 50 persen dan menunda munculnya dan parahnya problem-problem yang berkaitan dengan usia”, demikian laporan Times dari London. Hal ini telah mengarah kepada penelitian untuk mengetahui apakah hal yang sama berlaku atas manusia.

Sebagai hasil, dalam bukunya The 120-Year Diet (Diet 120 Tahun), Dr. Roy Walford menganjurkan diet kalori rendah, lemak rendah dan gizi tinggi disertai dengan program gerak badan yang baik. Ia menyebutkan orang-orang dari Okinawa sebagai contoh. Dibandingkan dengan diet orang Jepang pada umumnya, diet mereka berkalori kira-kira 40 persen lebih rendah; namun ”orang yang berumur 100 tahun atau lebih jumlahnya 5 sampai 40 kali lebih banyak daripada di pulau-pulau lain di Jepang”.

Penduduk asli daerah Kaukasus di sebelah barat Uni Soviet adalah contoh dari umur panjang yang sering kali disebutkan. Sula Benet, yang tinggal di antara orang-orang Kaukasus, melaporkan dalam bukunya How to Live to Be 100 (Caranya Hidup sampai Usia 100 Tahun) bahwa ada suatu jumlah yang sangat besar dari orang-orang yang hidup sehat dan aktif yang berumur 100 tahun lebih, dan beberapa orang dikatakan hidup lebih lama dari 140 tahun. Ia mencatat bahwa ”dua faktor selalu ada dalam diet Kaukasus: 1. Tidak makan terlalu banyak . . . 2. Makan vitamin-vitamin alami yang terdapat dalam sayur-sayuran segar dalam dosis yang tinggi”. Tambahan pula, ”pekerjaan mereka bukan saja mengharuskan mereka melakukan gerak badan tetapi juga memberi mereka kepuasan karena mengetahui bahwa ini merupakan sumbangan yang berarti bagi masyarakat”.

Apa yang Dapat Anda Lakukan

Apakah pindah ke Okinawa atau daerah Kaukasus atau ke tempat lain yang penduduk aslinya menikmati kehidupan lebih panjang merupakan jalan keluar? Mungkin tidak. Namun ada beberapa hal yang dapat anda lakukan. Anda dapat meniru kebiasaan-kebiasaan yang baik dari mereka yang panjang umur dan mengikuti nasihat para dokter yang cakap, para ahli gizi, dan ahli kesehatan.

Hampir semuanya menyarankan kehidupan yang bersahaja. Hal ini tidak hanya berarti memperhatikan jumlah makanan yang dimakan tetapi juga kesadaran untuk makan makanan yang bergizi dan menyehatkan yang bisa diperoleh. Hasil baik dari gerak badan secara tetap tentu juga diakui banyak orang. Upaya yang sungguh-sungguh dalam menerapkan prinsip-prinsip ini dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang merugikan dari masyarakat modern, seperti merokok dan menyalahgunakan obat bius dan alkohol, pasti membuat anda merasa lebih sehat.

Maka masuk akal bahwa semakin baik kita merawat tubuh kita, semakin sehat kita. Dan semakin sehat kita, kemungkinan untuk hidup lebih lama akan semakin besar. Namun, tidak soal apa yang kita lakukan, jangka waktu kehidupan rata-rata tetap seperti apa yang dikatakan Alkitab, 70 atau 80 tahun. (Mazmur 90:10) Apakah ada harapan bahwa jangka waktu kehidupan ini dapat diperpanjang, dan jika demikian, untuk berapa lama?

[Kotak di hlm. 5]

BERAPA USIA ANDA?

Entah anda menyadarinya atau tidak, anda lebih tua daripada yang anda kira. Ilmu biologi memberi tahu kita bahwa pada waktu lahir, indung telur (ovarium) seorang wanita sudah berisi semua ova, atau telur, yang pernah akan ia hasilkan. Ini berarti bahwa jika ibu anda berusia 30 tahun pada saat ia mengandung anda, telur yang lambat-laun menjadi diri anda sudah berumur 30 tahun.

Hal itu mungkin tidak membuat anda merasa lebih tua, namun dari hari ke hari, anda bertambah tua. Tua atau muda, kita semua menjadi tua, dan kebanyakan dari antara kita ingin memperlambat proses tersebut—kalau bisa bahkan menghentikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar