Selasa, 12 Maret 2013

SATU-SATUNYA YANG DIPERANAKKAN (tritunggal )


 


Para leksikograf mendefinisikan kata Yunani mo·no·ge·nes′ sebagai ”satu-satunya dari jenisnya, tunggal”, atau ”satu-satunya anggota keluarga atau anggota suatu jenis”. (Greek-English Lexicon of the New Testament karya Thayer, 1889, hlm. 417; Greek-English Lexicon karya Liddell dan Scott, Oxford, 1968, hlm. 1144) Istilah ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara putra-putri dengan orang tua mereka.


Alkitab menyebutkan tentang ”putra satu-satunya yang diperanakkan” seorang janda yang tinggal di kota Nain, ”anak perempuan satu-satunya yang diperanakkan” Yairus, dan ’satu-satunya putra yang diperanakkan’ seorang pria yang disembuhkan oleh Yesus dari pengaruh hantu. (Luk 7:11, 12; 8:41, 42; 9:38) Septuaginta Yunani menggunakan mo·no·ge·nes′ sewaktu menyebutkan putri Yefta, yang mengenainya tertulis, ”Dia benar-benar anak satu-satunya. Selain dia, ia tidak mempunyai anak laki-laki ataupun perempuan.”—Hak 11:34.


Rasul Yohanes berulang-ulang menggambarkan Tuan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Putra Allah yang diperanakkan. (Yoh 1:14; 3:16, 18; 1Yoh 4:9) Sebutan ini tidak memaksudkan kelahirannya sebagai manusia atau memaksudkan dia hanya sebagai manusia Yesus. Sebagai sang Lo′gos, atau Firman, ”pribadi ini pada mulanya bersama Allah”, bahkan ”sebelum dunia ada”. (Yoh 1:1, 2; 17:5, 24) Pada waktu itu, manakala dalam eksistensi pramanusianya, ia digambarkan sebagai ”Putra satu-satunya yang diperanakkan” yang diutus oleh Bapaknya ”ke dunia”.—1Yoh 4:9.


Ia digambarkan memiliki ”kemuliaan seperti yang dimiliki satu-satunya putra yang diperanakkan dari seorang bapak”, pribadi yang berada ”pada posisi dada Bapak”. (Yoh 1:14, 18) Sulit untuk membayangkan hubungan antara seorang ayah dan putranya yang lebih dekat, lebih konfidensial, atau lebih penuh kasih sayang dan lebih lembut daripada di posisi itu.—Lihat POSISI DADA.


Para malaikat di surga adalah putra-putra Allah, seperti Adam adalah ”putra Allah”. (Kej 6:2; Ayb 1:6; 38:7; Luk 3:38) Tetapi sang Lo′gos, yang belakangan disebut Yesus, adalah ”satu-satunya Putra Allah yang diperanakkan”. (Yoh 3:18) Ia adalah satu-satunya dari jenisnya, satu-satunya pribadi yang Allah ciptakan secara langsung tanpa perantara atau kerja sama dengan makhluk mana pun. Ia adalah satu-satunya pribadi yang digunakan Allah, Bapaknya, untuk menjadikan semua makhluk lainnya. Ia adalah anak sulung dan yang paling penting di antara semua malaikat lain (Kol 1:15, 16; Ibr 1:5, 6), yang disebut Alkitab sebagai ”pribadi-pribadi yang seperti allah” atau ”allah-allah”. (Mz 8:4, 5) Oleh karena itu, menurut beberapa manuskrip yang tertua dan terbaik, Tuan Yesus Kristus dengan tepat dapat digambarkan sebagai ”satu-satunya allah [Yn., mo·no·ge·nes′ the·os′] yang diperanakkan”.—Yoh 1:18, NW, Ro, Sp.


Untuk mendukung konsep ”Allah Anak” dalam ajaran Tritunggal, beberapa terjemahan membalikkan frasa mo·no·ge·nes′ the·os′ dan menerjemahkannya menjadi ”Allah satu-satunya yang diperanakkan”. Namun, W. J. Hickie dalam karyanya Greek-English Lexicon to the New Testament (1956, hlm. 123) mengatakan bahwa sulit untuk memahami alasan para penerjemah ini mengalihbahasakan mo·no·ge·nes′ hui·os′ menjadi ”satu-satunya Putra yang diperanakkan”, dan juga menerjemahkan mo·no·ge·nes′ the·os′ menjadi ”Allah satu-satunya yang diperanakkan”, dan bukan ”satu-satunya Allah yang diperanakkan”.


Paulus menyebut Ishak sebagai ”putra satu-satunya yang diperanakkan” Abraham (Ibr 11:17), sekalipun Abraham juga menjadi bapak Ismael melalui Hagar serta bapak beberapa orang putra melalui Ketura. (Kej 16:15; 25:1, 2; 1Taw 1:28, 32) Akan tetapi, perjanjian Allah ditetapkan hanya melalui Ishak, satu-satunya putra Abraham yang lahir melalui janji Allah, dan juga satu-satunya putra Sara. (Kej 17:16-19) Lagi pula, pada waktu Abraham mengorbankan Ishak, dialah satu-satunya putra dalam rumah tangga bapaknya. Belum ada seorang putra pun yang dilahirkan Ketura, dan Ismael sudah pergi kira-kira 20 tahun sebelumnya—pasti ia telah menikah dan menjadi kepala rumah tangganya sendiri.—Kej 22:2.


Jadi, menurut beberapa sudut pandangan sehubungan dengan janji dan perjanjian itu, yaitu hal-hal yang tentangnya Paulus tulis kepada orang Ibrani, Ishak adalah satu-satunya putra Abraham yang diperanakkan. Oleh karena itu, Paulus menyejajarkan ”janji-janji itu” dan ”putra satu-satunya yang diperanakkan” dengan ”’benihmu’ . . . melalui Ishak”. (Ibr 11:17, 18) Tidak soal Yosefus mempunyai sudut pandangan yang serupa atau tidak, ia juga menyebut Ishak sebagai ”satu-satunya putra” Abraham.—Jewish Antiquities, I, 222 (xiii, 1).


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar