Selasa, 04 Desember 2012

Untuk Disebut Kristen, Haruskah Anda Memercayai Tritunggal?

Pembaca Bertanya . . .

Untuk Disebut Kristen, Haruskah Anda Memercayai Tritunggal?

Sampul sebuah buku
Sebuah buku pelajaran SMA berjudul World Religions in Denmark, yang diterbitkan pada tahun 2007, menggambarkan Saksi-Saksi Yehuwa sebagai minoritas Kristen yang mengikuti Alkitab dengan saksama. Sebenarnya, Saksi-Saksi Yehuwa adalah denominasi Kristen terbesar ketiga di Denmark.
Akan tetapi, seorang uskup Gereja Nasional Denmark dengan tajam mengkritik keputusan sang pengarang untuk mencantumkan Saksi dalam buku pelajaran itu. Mengapa? ”Tidak ada teolog yang menganggap [Saksi-Saksi Yehuwa] itu Kristen,” kata uskup tersebut. ”Mereka menolak Tritunggal, yang merupakan inti agama Kristen.”
Pengarang buku itu, sosiolog agama Annika Hvithamar, menunjukkan bahwa apabila orang-orang ditanya mengapa mereka menganggap diri Kristen, tidak ada yang menjawab bahwa itu karena mereka memercayai Allah Tritunggal. Lagi pula, sebuah bagian dalam buku pelajaran tersebut yang berjudul ”Apakah Anda Orang Kristen?” menyatakan, ”Doktrin Tritunggal adalah salah satu problem tersulit dalam teologi Kristen.” Buku itu menambahkan, ”Tidak pernah mudah untuk menjelaskan kepada orang Kristen yang tidak bersekolah teologia mengapa Allah orang Kristen itu tetap satu, meskipun tiga.”
”Doktrin Tritunggal adalah salah satu problem tersulit dalam teologi Kristen”
Apa yang Alkitab ajarkan mengenai Allah dan Yesus jelas serta sederhana. Itu tidak sulit dipahami. Kata ”Tritunggal” maupun konsepnya tidak ada dalam Firman Allah. Alkitab jelas-jelas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Putra sulung Allah. (Kolose 1:15) Alkitab juga memperlihatkan bahwa Yesus adalah ”perantara antara Allah dan manusia”. (1 Timotius 2:5) Mengenai Bapak, Alkitab mengatakan, ”Engkau, yang bernama Yehuwa, Engkau sajalah Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.”​—Mazmur 83:18.
Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa iman kepada Yesus sangatlah penting. (Yohanes 3:16) Karena itu, mereka mencamkan perintah Yesus, ”Yehuwa, Allahmu, yang harus engkau sembah, dan kepada dia saja engkau harus memberikan dinas suci.” (Matius 4:10) Pastilah, orang yang berupaya menaati perintah Yesus bisa disebut Kristen.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar